Showing posts with label pilpres 2024. Show all posts
Showing posts with label pilpres 2024. Show all posts

Ramalan Joyoboyo Pilpres 2024 menang tanpa ngasorake

Ramalan Joyoboyo Pilpres 2024 menang tanpa ngasorake

mbah subowo

Pilpres 2019 yang silam jangan terulang lagi yang kalah nuntut-nuntut...... Kalau kalah.... kalah saja terima dengan gentleman. Ingat itu!!!

     Bagi sang pemenang juga lebih baik stay cool aja, ya. Siapapun dia.... Tentu dengan catatan penyelenggara pemilu harus benar-benar profesional. Hasil pemilu bukan ditentukan oleh kontestan yang menang akan tetapi ditentukan oleh penyelenggara pemilu KPU. Segala ketidak puasan diarahkan pada sasarannya... sang penyelenggara.

     Kalau tiap kali pemilu pilpres bangsa ini jadi terpecah-belah tentu orang Indo kalah dengan Amrik, dan sebaliknya kalau pemilu berlangsung tenang maka Indo berada di atas Amrik. Amrik tempo hari juga bakar-bakaran gara-gara Trump kalah.

     Untuk mencegah bentrokan massa pendukung kontestan pilpres, maka setiap kecurangan sekecil apapun adalah tanggung jawab penyelenggara pemilu, bukan pihak yang menjadi kontestan....! Kecurangan dalam pemilu memang para oknumnya harus dihukum seberat-beratnya. Boleh disamakan dengan kegiatan subversif.

     Sekian untuk sekali ini. 

*****

Subowo bin Sukaris
HASTA MITRA Updated at: 7:45 PM

Ramalan Joyoboyo notonogoro pilpres 2024

Ramalan Joyoboyo notonogoro pilpres 2024

mbah subowo

Prabowo Subianto Djojohadikusumo vs Ganjar Pranowo, sebagai pakem kejawen biasanya di antara kedua itu manakah yang terdapat suku kata pada akhiran nama cocok dengan urutan notonogoro? Prabowo cocok di suku akhir sesuai pakem sedangkan Ganjar cocok di suku awal (pakem baru/dinamis). Dalam kasus Ganjar sepertinya khusus suku Go -- Ro memang bersifat dinamis boleh di awal maupun di akhir dari suku kata nama seorang pengemban kekuasaan RI penerima "pulung gaib". Kelak dapat dibuktikan kebenaran ramalan di atas

Sekilas duel Prabowo vs Ganjar

Prabowo di atas kertas didukung oleh hampir "semua parpol" kecuali parpol pengusung Ganjar. Prabowo bisa jadi juga didukung parpol yang selalu bersuara dengan nada sumbang lain daripada suara Pemerintah (sementara waktu belum beralih karena punya capres sendiri). 

    Pilpres kali ini memang sangat berwarna-warni. Seperti kata Pramoedya Ananta Toer si kandidat Nobel bicara mengenai seorang tokoh 1998, "Oh, itu ada (keturunan) .... nggak bisa dipercaya...!!!" Tanda bahaya besar di depan mata Prabowo sekali lagi, mengapa tak bisa lihat? Prabowo memang di atas kertas sudah leading di depan mata, akan tetapi mengingat kegagalan yang pernah dialaminya bahkan berkali-kali, maka Prabowo akan jauh lebih fix jika mau merangkul Ganjar bagaimana pun caranya, kalau perlu ngalah jadi wapres alias menang dengan cara mengalah..... Daripada daripada......

   Bagi Prabowo pribadi kali ini sulit untuk melangkah seperti biasanya dengan mudah...... "Prabowo lebih senior dari Ganjar," kalimat itu diucapkan kerabat sekaligus orang dekat yang rupanya berpengaruh serta menentukan setiap langkah politik Prabowo. 

   Seperti ujar OSO, "Ganjar didukung kekuatan mahabesar .... bla bla bla." Saran penulis sekali lagi lebih baik merangkul Ganjar bagaimana pun caranya daripada.... daripada.

    Ganjar memang kalah pengalaman jauh dari Prabowo, dan Prabowo hampir didukung oleh semua kekuatan parpol seperti yang terjadi pada pilpres 2019 plus bonus dukungan Golkar, PKB (keduanya dukung Jokowi waktu itu).

Sedangkan pengusung Ganjar "cuma" PDIP dan satu partai yang sedikit perolehan kursi di parlemen ditambah beberapa partai tanpa kursi di parlemen hasil pilihan legislatif 2019. 

    Pilpres 2024 memang memperebutkan istana di IKN Nusantara..... siapakah yang memenangkannya? Apakah "pulung gaib wahyu keprabon" pada siapapun yang "diencloki" menjadi sang pemenang mau ikut menyeberangi lautan ke Kalimantan? Sudah barang tentu diharapkan sang terpilih bersama sang pulung senang menyeberangi "segoro" bersama-sama! Kelak sebagai jawaban atas pertanyaan di atas akan ditentukan oleh sang waktu itu sendiri.

    Semua analisa di atas masih sementara karena belum finalnya pendaftaran pasangan capres-cawapres yakni bulan Oktober-Nepember 2023.

    Sekian untuk sekali ini.

*****

Subowo bin Sukaris
HASTA MITRA Updated at: 6:11 AM