Dua Sekawan Basurama--Kertawi
mbah subowo
Basurama Arya sampai kapan pun akan setia pada Kertawi, mengapa? Sebuah ramalan masa silam menyiratkan hal itu, "Cina alang keplantrang nggendring, melu Jawa....."
Dalam kisah syair di atas mengisyaratkan andai Basurama Arya berpaling dari Kertawi dia akan jadi "kadal", alias keblangsak. Itu cuma ramalan, akan tetapi itu juga sebuah kutukan bagi para penguasa Nusa Antara.
Kertawi sedang dibully oleh para pendendam yang bernasib sial selama ia memegang takhta. Bukankah manusia yang dipenjara selalu dendam kesumat pada penguasa tertinggi? Seperti tahanan yang di"PKI"kan oleh rejim Suharto. Betapa mereka dendam dan sukses melengserkan penguasa yang fasis dan otoriter itu?
Kertawi masih mending dibully terus oleh para pendendamnya. Karena Kertawi sukses turun takhta secara baik-baik. Bahkan putranya Bambang Aji bertengger di pucuk kekuasaan mendampingi Basurama Arya.
Pemerintahan Basurama Arya sejauh ini belum melenceng, seperti kekuasaan Maharatu Suhita yang keras dan tegas menghukum para pelanggar hukum Majapahit. Bedanya Suhita berkuasa tatkala Majapahit sedang diruntuhkan Tiongkok, sedangkan Basurama Arya justru didukung Tiongkok. Nusa Antara masih utuh seperti sediakala semasa kolonialisme Nederland. Wilayahnya lengkap dari ujung Barat hingga Timur.
Bambang Aji juga mendapat bully yang sama dengan Kertawi, akan tetapi ia piawai juga di jagad maya, menampilkan dirinya bagai pendekar kungfu tingkat tinggi siap melibas siapapun. Tak peduli lulusan mana atau bergelar apa, lawannya perlu berpikir seribu kali menghadapi kekuatan dunia maya yang dimiliki Bambang Aji.
Sekian untuk sekali ini.
*****