Sovyet Uni bangkit pasca perang Rusia vs Ukraina

Sovyet Uni bangkit pasca perang Rusia vs Ukraina

mbah subowo

Sovyet Uni yang Marxis-Leninis lebih mudah dijadikan sasaran tembak Negara Barat/Nato/AS dibanding Duo Ukraina-Rusia. Vladimir Putin memang ingin membangkitkan kejayaan Sovyet Uni dengan menyatukan kekuatan terbesar Imperium Sovyet: Duo Ukraina-Rusia bersatu-padu membangun kerjasama penuh di segala bidang.

    Barat/Nato/AS pada akhirnya sukses mengadu domba Ukraina vs Rusia, akan tetapi itulah kesalahan aliansi militer terkuat di planet bumi terburu-buru segera memetik buah yang masih "penthil".

     Nato/AS/ Barat seharusnya membiarkan Ukraina berbulan madu dengan Rusia sebagaimana yang diinginkan Putin, sehingga kekuatan Ukraina mengimbangi Rusia terutama dari segi kekuatan Nuklir. Dengan demikian jika Blok Barat berhasil merayu Ukraina dengan janji "surga" maka Rusia tidak akan berani menggempur Ukraina yang memiliki senjata atom, tidak seperti fakta yang tengah berlangsung hari ini, yakni perang Rusia vs Ukraina telah menginjak selama hampir satu bulan!

    Apa jadinya jika Ukraina yang lemah justru pada akhirnya sangat tergantung pada Rusia, mulai dari kebutuhan energi, teknologi, dan kebutuhan pokok penduduk Ukraina. Rusia akan mengontrol penuh cengkamannya sekaligus memanfaatkan semua sumber daya terutama menambah kedigdayaan Rusia di Laut Hitam dan Eropa Timur.

    Mengkaji ucapat Xi Jin Ping, "Barangsiapa memasang lonceng di leher harimau, maka ia sendiri yang harus melepaskan benda itu." Siapa harimau yang dimaksud oleh penguasa Tiongkok itu? Rusia atau Ukraina? 

    Dengan strategi Barat/Nato/AS mengadu-domba dua kekuatan terbesar di Sovyet Uni, maka Barat telah memasang lonceng bersuara fals di leher Rusia, dan memasang lonceng bersuara merdu di leher Ukraina.

    Barat/Nato/AS merasa telah sukses dengan pecahnya perang Rusia vs Ukraina. Barat dkk menganggap kekuatan Rusia dan Ukraina akan lemah kedua-duanya. Dan dengan sendirinya ancaman terhadap kekuatan militer dari Rusia beberapa dekade ke depan bisa dikesampingkan.

    Jika pasca perang dan Ukraina mendekat dan bersinergi dengan Rusia, maka kekuatan mereka dianggap sudah setara dengan Sovyet Uni masa silam. Dan babak baru di teater Eropa telah muncul lawan tangguh blok Barat yang notabene non-Komunis.

    Sekian untuk sekali ini.

*****

 

Subowo bin Sukaris
HASTA MITRA Updated at: 12:47 PM